AKU
Hai dan salam hangat buat kalian semua yang sedang membaca tulisan ini. Sudah cukup lama aku tidak berkunjung ke blog ini, blog pribadiku sendiri, yang hanya kutulis ketika aku ingin. Postingan sebelum ini berjudul "Kau", yang entah siapa sebenarnya dia, entahlah. Bisa utuk siapa saja. Selama itu cocok. Coba bayangkan jika itu kuberikan ke kakek tua penjual es campur di dekat rumahku itu? Saranku jangan dibayangkan.
Okay, Let's back to the main topic
Jadi, tulisan kali ini adalah "Aku" yang pasti akan bercerita tentang sang penulis. Siapa penulisnya? Belum. Karena belum kuceritakan. He he he.
Reztu Prawira, atau lebih akrab dipanggil Reztu. Banyak orang-orang mengira namaku yang menggunakan "Z" itu dibuat-buat atau hanya sekedar untuk tampil beda saja. Tapi, yah, begitulah adanya. Toh kalau masih tidak percaya, silahkan saja lihat akte kelahiranku, atau tanya langsung ibuku kalau dia sedang tidak masak ya. Usai urusan nama, diriku lahir di Muntok, sebuah kota kecil di bagian barat pulau Bangka pada tanggal 11 September dan tahun... tebak saja, ya. He he.
Aku memiliki dua kakak dan satu adik, dimana itu berarti aku berada ditengah-tengah mereka. Kami terbilang cukup akur, meski dulu semasih kecil kami sering berargumen, apalagi urusan mainan. Sekarang masih? Masih, hanya saja tak merengek seperti dulu lagi. Semuanya diselesaikan secara dewasa.
Apa lagi? Aku pikir dulu ya! Sekarang sudah jam 11:16 WIB. Kopi di sebelahku sudah kering dan dingin. Duh!
Sampai jumpa, dan salam hangat!
Okay, Let's back to the main topic
Jadi, tulisan kali ini adalah "Aku" yang pasti akan bercerita tentang sang penulis. Siapa penulisnya? Belum. Karena belum kuceritakan. He he he.
Reztu Prawira, atau lebih akrab dipanggil Reztu. Banyak orang-orang mengira namaku yang menggunakan "Z" itu dibuat-buat atau hanya sekedar untuk tampil beda saja. Tapi, yah, begitulah adanya. Toh kalau masih tidak percaya, silahkan saja lihat akte kelahiranku, atau tanya langsung ibuku kalau dia sedang tidak masak ya. Usai urusan nama, diriku lahir di Muntok, sebuah kota kecil di bagian barat pulau Bangka pada tanggal 11 September dan tahun... tebak saja, ya. He he.
Aku memiliki dua kakak dan satu adik, dimana itu berarti aku berada ditengah-tengah mereka. Kami terbilang cukup akur, meski dulu semasih kecil kami sering berargumen, apalagi urusan mainan. Sekarang masih? Masih, hanya saja tak merengek seperti dulu lagi. Semuanya diselesaikan secara dewasa.
Apa lagi? Aku pikir dulu ya! Sekarang sudah jam 11:16 WIB. Kopi di sebelahku sudah kering dan dingin. Duh!
Sampai jumpa, dan salam hangat!
Komentar
Posting Komentar